Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional, arus masuk investasi dari Amerika Serikat (AS) diyakini akan terus mengalir ke Indonesia. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani saat menerima kunjungan jajaran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI lintas partai di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat. 

Rosan Perkasa mengatakan, ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,3 persen tahun lalu, tak lepas dari kinerja positif sektor konsumsi, ekspor, dan investasi. Rosan tahun ini, sehingga berkontribusi mendorong perekonomian.

"Investasi dari Amerika Serikat akan terus mengalir ke Indonesia,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (17/3/2023). 

Rosan menilai, Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tentu akan memikat investor. Terlebih Indonesia saat ini memiliki 272 juta jiwa penduduk, di mana 69 persen adalah kelompok usia produktif. 

“Memang, kita saat ini sedang menghadapi tantangan global. Tapi saya yakin Indonesia sebagai mesin ekonomi utama di Asia Tenggara memiliki daya tarik tersendiri bagi investor AS," jelas Rosan. 

Dikatakannya, optimisme investasi AS ke RI, ditandai dengan Presiden Joe Biden yang secara resmi dalam KTT G20 lalu, mengumumkan besaran investasi AS di Indonesia, termasuk perjanjian sebesar 2,5 miliar dollar AS antara ExxonMobil dan Pertamina. Selain itu, mencakup pula komitmen investasi AS di Indonesia dalam hal penurunan emisi karbon. 

Lebih jauh Rosan menyebut, investasi di sektor ini akan membuka peluang bagi pekerja Indonesia dan membantu RI mencapai net-zero emisi pada 2060 atau lebih cepat. Kemudian AS dan Indonesia juga sepakat untuk meluncurkan program Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai 698 juta dollat AS untuk membantu mendukung pengembangan infrastruktur transportasi sadar iklim di lima provinsi dan tujuan pengembangan lainnya. 

Rincian dana dalam kerja sama program MCC tersebut adalah 649 juta dollar AS disumbang oleh Amerika Serikat dan 49 juta dollar AS sisanya dikucurkan pemerintah Indonesia.

Menurut dia, saat ini, AS merupakan investor asing nomor enam terbesar di Indonesia setelah Singapura, China, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Pada tahun 2022, realisasi investasi AS di Indonesia tercatat sebesar 2,12 miliar dollar AS. 

Rosan meyakini, arus masuk investasi AS ke Indonesia akan terus meningkat menyusul disahkannya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA), dan Daftar Prioritas Investasi (DPI). 

"Kami terus menjalin kemitraan erat dan berkelanjutan dengan Amerika Serikat di segala bidang,” pungkasnya.