Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen menyatakan, pemerintah federal tidak akan memberikan bailout bagi investor Silicon Valley Bank. Bailout sendiri merupakan merupakan istilah yang mengacu pada pemberian bantuan keuangan.

Dikatakan Janet Yellen, regulator keuangan khawatir, jika diberikan bantuan, dampaknya pada deposan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagaimana diketahui, Silicon Valley Bank baru saja dinyatakan gagal atau bangkrut.

"Selama krisis keuangan, ada investor dan pemilik bank besar sistemik yang ditebus," kata Janet Yellen dikutip dari CBS News, Senin (13/03/2023).

"Dan reformasi yang telah diberlakukan berarti kami tidak akan melakukannya lagi. Tapi kami prihatin dengan para deposan dan fokus untuk mencoba memenuhi kebutuhan mereka," katanya.

Pada hari Minggu, Departemen Keuangan, Federal Reserve dan FDIC mengatakan pemerintah akan menjamin simpanan bagi pemegang rekening SVB.

"Deposan akan memiliki akses ke semua uang mereka mulai Senin, 13 Maret. Tidak ada kerugian yang terkait dengan resolusi Silicon Valley Bank yang akan ditanggung oleh pembayar pajak," menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut

Federal Reserve pada hari Minggu juga mengumumkan pembentukan Bank Term Funding Program (BTFP) baru untuk menyediakan dana tambahan.

"Untuk lembaga penyimpanan yang memenuhi syarat untuk membantu memastikan bank memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan semua deposan mereka," dalam keterangannya.

"Tindakan ini akan meningkatkan kapasitas sistem perbankan untuk menjaga simpanan dan memastikan penyediaan uang dan kredit yang berkelanjutan bagi perekonomian," sambung keterangan tersebut.

Regulator California menutup Silicon Valley Bank pada hari Jumat setelah para deposan bergegas menarik uangnya minggu lalu di tengah kekhawatiran tentang neracanya. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) ditunjuk sebagai penerima, dan regulator bekerja untuk menemukan pembeli bank tersebut.