Adik kandung Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Hashim Djojohadikusumo meyakini Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak akan 'ngotot' lagi untuk maju sebagai cawapres pada Pilpres 2024.

Hashim mengaku telah menangkap sinyal Cak Imin bakal legowo untuk tidak maju. Menurut dia, Cak Imin pasti sudah dideklarasikan sejak Agustus tahun lalu jika ngotot untuk maju di Pilpres.

"Kami menangkap tidak perlu sampai 100 persen harus Pak Muhaimin. Kalau harus Pak Muhaimin kan, sudah deklarasi bulan Agustus tahun lalu," kata Hashim di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/03/2023).

Dia pun meyakini PKB masih akan terbuka terhadap nama capres lain di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

Menurut Hashim, hal itu telah diperkuat dalam pembicaraan langsung dengan Cak Imin. Menurut dia, Cak Imin hanya sosok yang didorong PKB untuk maju.

"Dalam pembicaraan dengan Pak Muhaimin itu tidak semestinya tidak mutlak Pak Muhaimin. Itu calon-calon yang disetujui dan tentu dicalonkan oleh PKB," katanya.

Di sisi lain, Hashim mengatakan partainya terbuka jika Prabowo diduetkan dengab Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyusul kedekatan keduanya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kebumen, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Hashim menegaskan Prabowo tak akan menjadi cawapres jika diduetkan bersama Ganjar. Dia menyebut kakaknya itu lebih senior dan jauh berpengalaman dibanding Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan. saya kira kalau pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan pak Prabowo saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden," katanya.