Muin Zachry pemilik rekening Bank Central Asia (BCA) yang dibobol oleh tukang becak bersiap melaporkan kasusnya secara pidana dan perdata. Ia akan melaporkan teller BCA.
Penasihat hukum Muin, Dewi Mahdalia seperti dikutip detikjatim, menegaskan pihaknya akan melayangkan somasi terlebih dahulu.
"Rencana mau saya somasi dulu. Setelah itu, saya akan laporkan ke BI (Bank Indonesia), ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), juga ke Polda Jatim," kata Dewi, Selasa (24/01).
Sementara sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, kasus tersebut merupakan murni kelalaian nasabah.
Menurutnya, nasabah tidak berhati-hati dalam menjaga buku tabungan, KTP, PIN, sampai penipu bisa memalsukan tanda tangan pemilik rekening.
Jahja menerangkan, dalam fakta persidangan mengenai kasus tersebut, terungkap bahwa nasabah lalai dengan membagikan informasi rahasia seperti PIN.
Selain itu, kata Jahja, diketahui nasabah lalai dengan tidak menjaga KTP hingga buku tabungan sampai bisa berpindah tangan.
"Kasus seperti ini 1 dari 10 juta kemungkinan kejadian. Dia tahu semua PIN ATM, buku tabungan, dan KTP," kata Jahja seperti dikutip dari detikcom, Selasa (24/01).
Jahja menjelaskan teller sudah menjalankan prosedur yang sesuai dengan ketentuan. "Kita menilai teller kita nggak salah, karena data-data sudah benar," imbuh dia.
Dia mengungkapkan, perusahaan meyakini jika teller telah melakukan sesuai prosedur dan profesional. BCA juga telah diminta memberikan kesaksian di pengadilan.
Kronologi pembobolan rekening Rp345 juta Muin Zachry
Adapun kasus pembobolan rekening milik Muin Zachry sebesar Rp345 juta bermula pada Jumat (05/08/2022) lalu. Ketika itu seorang tukang becak bernama Setu diperintahkan oleh seorang pria bernama Mohammad Thoha untuk mengambil uang di rekening milik Muin.
Thoha merupakan salah satu penyewa kamar kost di rumah Muin. Ia memiliki rencana yang matang untuk membobol rekening Muin dengan mencuri KTP, buku tabungan, hingga kartu ATM Muin saat pemilik tabungan berangkat ke masjid untuk Sholat Jumat.
Kemudian, Thoha mencari orang yang memiliki postur dan wajah yang mirip dengan Muin. Tak lama, ia bertemu dengan Setu, tukang becak yang sedang mangkal.
Setelah mengobrol singkat, Setu pun mempelajari tanda tangan Muin. Tak lama, tukang becak itu pun berangkat ke bank pada Jumat (05/08/2022) siang untuk menjalankan tugasnya.
Berbekal situasi yang mendukung saat Salat Jumat, Setu mendatangi kantor cabang BCA Jalan Indrapura. Ia bertemu dengan teller bernama Maharani Istono Putri. Putri mengaku benar-benar terkecoh dengan penampilan Setu yang sangat mirip dengan Muin.
Setu sengaja memanfaatkan waktu Sholat Jumat saat melakukan aksi sebab bank itu memang dalam keadaan sepi. Pasalnya, banyak pegawai laki-laki sedang Jumatan dan imbauan pakai masker masih berlaku.
Ketika menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Putri mengaku penyamaran Setu sempurna. Pria itu berperawakan sangat mirip dengan Muin. Selain membawa buku tabungan dan KTP asli. Setu juga hafal nomor PIN. "Pak Setu bawa buku tabungan, tahu nomor PIN, dan KTP asli juga," kata Putri, Jumat (20/01/2023).
Tanpa keraguan, Putri pun mengakui dirinya segera memproses penarikan tunai tabungan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Terlebih, Putri melihat tanda tangan Setu mirip dengan tanda tangan Muin. Ia perhatikan dan melihat langsung dalam slip penarikan yang diserahkan Setu kepadanya. "Spesimen tanda tangan, hasilnya sama (dengan tanda tangan korban)," tutur Putri.
Meski begitu, ia mengakui kesalahannya tak mengkroscek atau mengkonfirmasi via telepon ke Muin, pemilik rekening yang asli. Sebab, ia menilai Setu dianggap sebagai pemilik rekening yang mengambil uangnya sendiri di bank.
Uang Rp 345 juta itu rencananya akan dipakai untuk berobat istri Muin. Uang tersebut merupakan hasil penjualan dua rumah di Surabaya dan Sidoarjo.
Sayangnya, istri Muin meninggal dunia sebelum uang itu sempat dipakai berobat. Istri Muin bernama Putri Ariyani mengembuskan napas terakhir dua pekan setelah rekening dibobol. Tepatnya pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Setelah sempat kaget dompet berisi buku tabungan dan identitas lainnya di dompet hilang, Muin kemudian melakukan cross-check ke kantor BCA Cabang Indrapura. Namun pihak bank menyampaikan sudah ada penarikan besar-besaran di Indrapura.
Rp345 Juta Raib Dibobol Tukang Becak, Pemilik Rekening Ancam Gugat BCA Secara Perdata dan Pidana!
