Amerika Serikat (AS) menetapkan  perusahaan militer swasta Rusia Grup Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional. Para pejabat AS menilai Grup Wagner telah membantu militer Rusia dalam perang di Ukraina.

Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby seperti dikutip Reuters mengatakan, Grup Wagner, yang dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.

Kirby mengungkap, Grup Wagner memiliki sekitar 50.000 pejuang di Ukraina. Sebanyak 80 persen di antaranya adalah narapidana yang dibebaskan dari penjara.

Kirby menunjukkan foto-foto intelijen AS tentang Korea Utara yang memasok senjata ke Grup Wagner untuk operasinya di Ukraina. Diamengatakan bahwa tentara swasta telah menjadi saingan militer resmi Rusia.

Foto-foto tersebut, dari 18-19 November 2022, menunjukkan kereta api Rusia memasuki Korea Utara. Kereta api itu mengambil muatan roket dan rudal infanteri lalu kembali ke Rusia.

Menurut Kirby, Departemen Keuangan AS secara resmi menunjuk Grup Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional. Di bawah perintah eksekutif AS 13581, negara Paman Sam tersebut akan membekukan semua aset kelompok itu yang ada di Amerika dan melarang warga Amerika menyediakan dana, barang, atau layanan kepada Grup Wagner.

Dengan demikian Grup Wagner ditempatkan sama dengan kelompok mafia Italia dan kejahatan terorganisir Jepang dan Rusia.

Penetapan itu akan memungkinkan penerapan sanksi yang lebih luas pada jaringan global kelompok itu secara luas. Sanksi akan mencakup operasi tentara bayaran serta bisnis di Afrika dan di tempat lain.

"Wagner adalah organisasi kriminal yang melakukan kekejaman yang meluas dan pelanggaran hak asasi manusia. Kami akan bekerja tanpa henti untuk mengidentifikasi, mengganggu, mengekspos, dan menargetkan mereka yang membantu Wagner," kata Kirby.

Kirby juga mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan informasi intelijennya tentang pembelian senjata oleh Wagner di Korea Utara kepada unit Dewan Keamanan PBB. Informasi itu untuk mengganjar sanksi ke Korea Utara.

Menurut dia, transfer senjata dari Korea Utara merupakan pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Kirby mengatakan ada bukti bahwa kepercayaan Prigozhin pada keberhasilan pejuang Wagner di Ukraina telah menimbulkan ketegangan di Kremlin.

"Wagner menjadi pusat kekuatan saingan bagi militer Rusia dan kementerian Rusia lainnya," kata Kirby.

"Prigozhin mencoba memajukan kepentingannya sendiri di Ukraina dan Wagner membuat keputusan militer sebagian besar berdasarkan pada apa yang akan mereka hasilkan untuk Prigozhin, dalam hal publisitas positif," tutur Kirby.

Grup Wagner adalah pasukan tentara bayaran swasta Rusia yang dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Kelompok ini pertama kali beroperasi pada 2014, ketika Rusia mengambil paksa Krimea.

Wagner dikirim ke Donbas untuk mendukung kelompok separatis memerangi pasukan nasional Ukraina. Sekitar sepuluh ribu tentara laki-laki pernah bekerja untuk grup itu, kemudian mendukung milisi pro-Rusia dalam menguasai Luhansk dan Donetsk.

Anggota Grup Wagner biasanya direkrut dari kalangan ahli perang, pengangguran, atau orang yang ingin mengabdi untuk negara.