Laksamana TNI Yudo Margono, selama masa kepemimpinannya sebagai panglima TNI, berkomitmen akan mengawal netralitas anggota TNI selama tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

"Untuk tahun politik, saya sudah jelas soal netralitas TNI; dan kami tetap netral di Pemilu 2024 dan kami sosialisasikan agar netral," kata Yudo usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Selain membangun soliditas antar-matra TNI, Yudo menambahkan pihaknya akan membangun sinergisme bersama dengan Polri.

"TNI tidak bisa bergerak sendiri bila tanpa soliditas dan sinergisme bersama Polri dan komponen negara lainnya, baik TNI dan komponen negara lainnya," tambahnya.

Yudo pun optimistis dengan masa jabatannya sebagai panglima TNI selama kurang lebih setahun, dia mampu mengejawantahkan visi dan misi yang dipaparkannya selama uji kelayakan dan kepatutan.

Komisi I DPR, tambahnya, juga akan mengecek visi dan misi yang dijalankannya dalam 100 hari pertama kepemimpinan sebagai panglima TNI.

"Wong itu menjadi komitmen saya. Tadi kan sudah RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum), fit and proper  test ini kan ada pertanggungjawabannya, tidak hanya fit and proper test (lalu) selesai," katanya.

Sebelumnya, Komisi I DPR menyetujui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.

Persetujuan itu diputuskan usai Komisi I DPR menggelar fit and proper test Yudo sebagai calon Panglima TNI, Jumat (2/12/2022).

"Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi Komisi I, maka Komisi I DPR putuskan setujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," ujar," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di Gedung DPR, Senayan.

"Poin kedua memberikan persetujuan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," sambungnya.

Yudo Margono merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR.

Saat menjalani fit and proper test, Yudo didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.