Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berperan  penting menyelamatkan ekonomi bangsa. Perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif. Jika melihat data 2021,  sebesar 61,07 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari sektor UMKM. 

Perekonomian Indonesia tetap resilien meskipun telah diterpa badai pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Demikian  disampaikan Wamendag Jerry dalam perayaan ulang tahun ke-65 Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong  Royong (Kosgoro) 1957 yang digelar di Bandung, Jawa Barat, kemarin Sabtu (26/11).

"Optimisme tersebut tentu bukan tanpa alasan. Beberapa indikator perdagangan kita saat ini menunjukkan angka  catatan yang baik. Ekonomi Indonesia juga diproyeksikan masih tumbuh 5--5,1 persen pada 2023. Kendati  demikian, kita tentunya harus terus memonitor dan mewaspadai kondisi global saat ini," jelas Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry melanjutkan, UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada. Dengan rincian, usaha mikro sebanyak 107,4 juta, usaha kecil 5,8  juta, dan usaha  menengah 3,7 juta.  

Dengan demikian, mendukung usaha UMKM sama artinya dengan menyelamatkan pendapatan, tingkat daya beli, dan konsumsi masyarakat yang sangat mempengaruhi ketahanan ekonomi Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah  mengubah, mengembangkan cara-cara baru, dan meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tidak relevan dengan protokol kesehatan. Pandemi pada kenyataannya juga memacu para pelaku usaha untuk ikut berubah, terutama dari cara berjualan. 

Kondisi ini pada akhirnya mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sangat tinggi oleh para pelaku usaha dalam operasionalisasi bisnisnya, seperti pemasaran daring, cara pembayaran digital, dan promosi daring melalui  sosial media. Oleh karena itu, industri niaga-el akhir-akhir ini menjadi sangat digandrungi hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Saat ini, niaga-el merupakan penyumbang terbesar dalam ekonomi digital Indonesia. Hal ini didukung dengan  potensi pengguna digital di Indonesia sebesar 212,35 juta pengguna internet dan 170 juta merupakan penggunaan  media sosial dan pengguna layanan niaga-el yang sudah mencapai 88,1 persen dari total pengguna internet di Indonesia. Kementerian Perdagangan juga mencatat 54 persen dari total kunjungan niaga-el berasal dari platform milik Indonesia. Bahkan nilai transaksi e-commerce pada 2021 lalu mencapai Rp 401 triliun.

Wamendag Jerry mengutarakan, penerapan niaga-el membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku  usaha untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk dapat bersaing dalam niaga-el. Kolaborasi dimaksudkan untuk  memberikan pendampingan atau inkubasi penerapan strategi, membangun toko daring, menciptakan jejaring bisnis, dan menciptakan produk dalam negeri yang tetap mengedepankan karakteristik lokal atau nasional yang memiliki nilai tambah dan daya saing.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, diperlukan transformasi digital yang salah satunya ditujukan untuk wirausahawan.

"Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memfasilitasi transformasi digital bagi pelaku usaha dalam negeri  tersebut melalui program-program pembinaan dan pemberdayaan wirausaha dalam negeri terutama pelaku UMKM dengan beberapa cara," ungkap Wamendag Jerry.

Pertama, memfasilitasi kemitraan pemasaran antara pelaku UMKM dengan lokapasar daring arus utama, seperti  Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Blibli. Kedua, mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesia   Standard (QRIS) yang merupakan standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

Ketiga, mendorong digitalisasi pasar rakyat dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan target 1.000  pasar rakyat dan 1 juta pelaku UMK, yang terdiri dari 250 ribu pedagang pasar rakyat dan 750 ribu pedagang nonpasar rakyat. Dampak digitalisasi, sebagai contoh di Pasar Cicalengka Bandung yang didukung Tokopedia, menghasilkan 5.673 pesanan atau transaksi secara daring selama 2021.

Keempat, memfasilitasi promosi UKM ke pasar global melalui InaExport. InaExport adalah platform pelayanan satu   pintu (onestop service) fasilitasi ekspor nonmigas untuk menghubungkan dan mempromosikan pelaku usaha atau eksportir Indonesia ke buyer internasional. InaExport menawarkan keuntungan yang tidak hanya membantu penjualan, tetapi  juga membantu UKM orientasi  ekspor untuk mendapatkan akses serta informasi terkait kebutuhan calon pembeli di luar negeri.

Kelima, dalam upaya pemulihan ekonomi, diperlukan sinergi dan kerja sama dalam menghadapi tantangan global.   Salah satunya melalui kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan desainer, asosiasi dan akademisi untuk  membantu UKM dalam mengembangkan produk dan kemasan yang sesuai dengan tren, preferensi, serta regulasi negara tujuan ekspor.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan menghadirkan layanan klinik konsultasi desain secara daring bagi UKM  seluruh Indonesia. Layanan dapat diakses melalui IDDC Kemendag untuk menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing. Dalam kesempatan yang sama, juga digelar pasar murah pada 26--28 November 2022

"Pasar murah adalah salah satu cara menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dengan instansi terkait, pemerintah daerah, serta seluruh pelaku usaha di bidang pangan. Pelaksanaan pasar murah   diharapkan dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat," jelas Wamendag Jerry