Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia tidak memerlukan berbagai macam kartu kesejahteraan bagi kaum miskin. Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai penyerahan zakat fitrah keluarganya di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Rabu (20/5/2010).

"Satu tahun dari zakat fitrah saja Indonesia bisa mengumpulkan kurang lebih 200 triliun. Jika ini dikelola dengan baik, maka tidak perlu kartu-kartu itu" katanya.

Kang Emil juga mengajak moment pandemi covid 19 ini meningkatkan tingkat kepedulian warga terhadap sesama diantaranya dengan segera. Membayar zakat adalah meningkatkan habluminannas atau kepedulian sosial sesama manusia.

"Yang berhak menerima zakat atau mustahik ini bukan hanya kaum duafa, tetapi juga mereka yang sedang berada dalam fisabilillah mereka yang sedang berjuang di jalan Alloh, dan itu jumlah ya banyak sekali" kata Kang Emil.

Kedepan, menurut Kang Emil pembayaran zakat harus dikembangkan melalui online sebagai kebiasaan baru yang baik atau new normal.

"Sebenarnya lembaga-lembaga zakat sekarang sudah melakukannya tetapi harus dimasivkan lagi agar mempermudah dan mempercepat, bahkan hingga lembaga-lembaga zakat di tingkat desa" pungkasnya.